Kedungombo Gelontor 62.000 Hektare Sawah untuk Tanam Padi Okmar
GROBOGAN (TopNews.Com) – Waduk Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, telah dibuka sejak 15 Oktober 2020.
Waduk terbesar di Indonesia
itu, dibuka untuk kepentingan tanam padi
musim tanam (MT) 1 Oktober-Maret (Okmar) 2020-2021.
‘’Waduk itu mulai
digelontorkan untuk membasahi 62.000 hektar sawah di Grobogan, Pati, Kudus
dan Demak,’’ kata Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Wahyu di Purwodadi, Kamis
(22/10/2020).
Sebelum digelontorkan
ke sawah, air waduk itu akan ditampung lebih dulu di Bendung Sidorejo, Bendung Sedadi, Bendung
Klambu Kanan dan Kiri, Bendung Wilanglung dan lainnya.
‘’Sejak dibuka 15
Oktober 2020, air Kedungombo sampai saat ini masih mengisi bendung-bendung di
bagian hilir waduk,’’ ujar Wahyu.
Untuk bendung di
bagian hulu seperti Sidorejo, Sedadi, dan Klambu mulai menggelontorkan airnya
ke sawah – sawah untuk kepentingan pembasahan.
Ia mengatakan, air
Waduk Kedungombo itu digelonotorkan 75 liter/detik untuk membasahi (pembasahan)
sawah-sawah petani di beberapa daerah itu. Pembasahan tersebut
dilakukan untuk menyambut tanam padi serentak di daerah irigasi (DI) jaringan
Waduk Kedungombo musim tanam (MT) I Oktober - Maret (Okmar) 2020-2021.
Dengan itu diharapkan
1 Januari 2021 petani di wilayah DI Kedungombo dapat panen serempak. Diprediksi
harga panen di awal tahun 2021 akan lebih baik dibanding MT II. Karena barangnya
umumnya bagus lantaran kebutuhan airnya terpenuhi. Bahkan harga gabah kering
panen (GKP) biasa laku lebih tinggi dibanding hasil panen MT II.
Sementara
itu, ribuan hektare sawah di Grobogan dan sekitarnya kini terbasahi dari hujan
dan Waduk Kedungombo setelah sebelumnya mengering akibat kemarau.
Kekeringan
ini tidak hanya terjadi di lahan-lahan sawah tadah hujan, tetapi terjadi juga
di lahan-lahan sawah berpengairan teknis. Sebab air waduk Kedungombo, sudah
beberapa bulan ditutup untuk kepentingan perbaikan jaringan irigasi di daerah
hilir. (syam/TN)
Post a Comment