Harga Gabah di Grobogan Anjlok, Bupati Minta Bulog Segera Serap dengan Harga Pemerintah
Surat itu dilayangkan
menyusul banyaknya keluhan petani terkait anjloknya harga gabah kering panen
(GKP).
Harga gabah yang
dirontokkan dengan mesin power thresser hanya laku Rp 3.600-Rp 3.800/kg. Atau
turun Rp 700-Rp 900/kg dari harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan Permendag
Nomor 24 Tahun 2020 tentang penetapan harga pembelian pemerintah untuk gabah
dan beras.
‘’Adapun gabah
yang dirontokkan dengan mesin combine harvester
laku Rp 4000-Rp 4200/kg. Atau turun Rp 300-Rp 500/kg dari HPP,’’ kata Bupati
Sri Sumarni dalam suratnya, kemarin.
Terkait dengan
itu pihaknya meminta Bulog Wilayah II Jateng segera turun ke lapangan
mengadakan penyerapan atau pembelian dalam jumlah besar sesuai HPP. Sehingga
petani tidak merugi.
Plt Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan Sunanto mengatakan, surat
bupati itu, telah dilayangkan ke Bulog Wilayah II Jawa Tengah 5 Maret 2021.
‘’Menangapi
surat itu, janjinya Tim Bulog akan turun ke lapangan minggu depan,’’ katanya.
Sampai kemarin
Bulog Wilayah II Jateng dilaporkan belum mengadakan koordinasi dengan pihaknya maupun
Tim Pangan Grobogan terkait penyerapan gabah tersebut. Padahal pihak Gudang
Bulog di Depok Toroh mulai mengadakan pembelian gabah. Meskipun yang dibeli
hanya gabah kering giling (GKG) saja.
Sementara itu harga
GKP di Desa Karangharjo Kecamatan Polokulon kemarin anjlok di bawah jauh dari HPP.
Sujadi, petani
desa itu mengatakan harga GKP hanya laku Rp 3000/kg. Maka petani di desanya
banyak yang tidak menjualnya dalam bentuk tebasan seperti musim panen tahun-tahun
sebelumnya.
‘’Panen kali ini
banyak yang disimpan sendiri menunggu harga gabah membaik,’’ kata Sujadi di
Pulokulon, Minggu (7/3/2021).
Ia mengatakan
banyak penebas yang membatalkan pembelian akibat memburuknya harga gabah itu.
Tidak diketahui mengapa harga gabah disaat pandemi Covid19 sekarang ini turun
di bawah HPP.
Terkait dengan itu ia meminta Bulog dan jajarannya segera mengadakan pembelian ke petani di semua daerah sentra panen dalam jumlah besar sesuai HPP. (syam/TN)
Post a Comment