Pupuk Urea di Grobogan Langka
GROBOGAN (GTopNews.Com) – Pupuk Urea di Kabupaten Grobogan, Jateng, langka. Diduga akibat kelangkaaan itu, menyebabkan harga pupuk tersebut melonjak tinggi.
Dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020
tentang alokasi dan harga eceran tertinggi
pupuk bersubsidi sektor pertanian ditetapkan bahwa HET pupuk urea 2.250/kg.
Atau per sak isi 50 kg menjadi Rp 112.500. Tapi saat ini di beberapa daerah
sentra tanam padi di Grobogan harganya naik menjadi 250.000-Rp 260.000/sak.
‘’Mesti naik tinggi, petani tetap memburu dan membelinya di luar
pengecer. Karena pupuk jenis itu dibutuhkan untuk memupuk padi yang baru
ditanamnya,’’ lata Yusuf, petani Putat Tanggungharjo Grobogan, Senin
(15/3/2021).
Saat ini sebagian petani di daerah itu, mulai tanam lagi setelah panen
minggu lalu. Tanam padi kedua sengaja dikejar waktunya supaya masih bisa memanfaatkan
air hujan sebelum kemarau tiba.
Untuk diketahui bahwa daerah Grobogan masih banyak yang menanam padi di sawah
tadah hujan. Maka musim penghujan yang waktunya singkat dimanfaatkan optimal
untuk menanam padi.
‘’Tanam kedua inilah selalu dimanfaatkan oknum-oknum pupuk bermain untuk
kepentingan pribadi dan kelompok sehingga menyebabkan barang itu langka di
tingkat petani,’’ katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sunanto mengatakan,
bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim penyhuluh di semua kecamatan untuk
memantau peredaran pupuk bersubsidi dan harganya.
‘’Bila petani menemukan pupuk bersubsidi mahal segera lapor ke penyuluh,
nanti tim segera memverikasi dan mevalidasi kasusnya,’’ kata Sunanto.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan akan
mengawal kebijakan sektor pupuk bersubsidi secara optimal. Sebab barang itu dalam
penyalurannya banyak mendapatkan sorotan publik.
Kebijakan subsidi pupuk menurut Mentan sebagai upaya pemerintah menjaga
ketahanan pangan dalam negeri. Dengan kebijakan itu diyakini akan meningkatkan
produktivitas pertanian.
"Untuk itu kita selalui memantau dan mengawal kebijakan pupuk
subsidi agar lebih tepat sasaran," kata Syahrul di Jakarta. (syam/TN)

Post a Comment