KPK Periksa 10 Pejabat Pemkab Probolinggo terkait Jual Beli Jabatan
GTOPNEWS.COM - Penyidik KPK memanggil
10 pejabat di jajaran Pemkab Probolinggo, Senin (11/10/2021) hari ini. Mereka dipanggil
untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap jual beli jabatan yang menjerat
22 tersangka, termasuk Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, suaminya Hasan
Aminuddin dan 3 camat serta 17 kades.
Hasan adalah mantan Bupati Probolinggo dua periode, yang kini menjadi anggota DPR RI Fraksi Nasdem.
Mereka diperiksa secara maraton di
Mapolres Probolinggo. Diperoleh informasi pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat
itu terkait dengan jual beli jabatan (promosi dan mutasi) di jajaran Pemkab
Grobogan.
Sejumlah pejabat itu adalah Sekretaris
Daerah (Sekda) Soeparwiyono, anggota DPRD Probolinggo H Sugito, Kadinas Tenaga Kerja Doddy Nur Baskoro,
Kadinas Pemuda Olahraga Pariwisata Dan Kebudayaan Sugeng Wiyanto.
Berikutnya Kepala Badan Kepegawaian
Hudan Syarifuddin, Kadinas Perikanan Dedy Isfandi, Sekretaris Dinas
Perpustakaan Mariono, Honorer Dinas PUPR Winata Leo Chandra, Perangkat Desa
Hendro Purnomo, Notaris Hapsoro Widyonondo Sigid, serta pihak swasta Pudjo
Witjaksono.
Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan
pemeriksaan terkait kasus jual beli jabatan di Pemkab Probolinggo itu, masih dialkukan
dengan jemput bola di Mapolres Probolinggo. Harapannya agar penyidikan perkara
tersebut segera tuntas.
"Hari ini pemeriksaan saksi kasus
dugaan suap terkait seleksi jabatan di Probolinggo tahun 2021 untuk tersangka
PTS. Pemeriksaan dilakukan Polres Probolinggo Kota," kata Plt Juru Bicara
KPK Ali Fikri di Jakarta, Senin (11/10/2021).
Sebelumnya KPK telah menetapkan Bupati
Probolinggo Puput Tantriana Sari (PTS) dan suaminya, Hasan Aminuddin (HA) sebagai
tersangka suap jula beli jabatan kades tahun 2021. Hasan adalah mantan Bupati
Probolinggo dua periode, yang kini digantikan istrinya Puput Tantriana Sari. Saat
ini Hasan adalah anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem.
Dalam kasus itu, KPK menetapkan 22 orang
sebagai tersangka. Termasuk Bupati Puput dan suaminya Hasan. Sebanyak 20
lainnya adalah camat dan kades. Mereka kini ditahan KPK secara terpisah satu
sama lain di sejumlah Rutan di Jakarta. (syam/TN)
Post a Comment