Semen Grobogan Bersaing Rebut Pasar Bersama 16 Perusahaan Besar Dalam Negeri
GROBOGAN (GTopNews.Com) – Semen Grobogan yang berproduksi di Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tengah bersaing memperebutkan pasar bersama 16 perusahaan semen besar di dalam negeri.
Sejumlah perusahaan itu antara lain Semen Gresik, Indocement Tunggal
Perkasa, Semen Padang, Semen Tonasa, Solusi
Bangun Indonesia, Cemindo Gemilang, Conch
Cement, Bosowa Maros, Baturaja, Jui Shin Indonesia, Sinar Tambang Artalestari,
Semen Jawa, Semen Kupang, Semen Singa Merah, dan Semen Grobogan.
‘’Saat ini Semen Grobogan (SGB) masih dalam taraf uji coba mesin produksi,
tapi sudah mulai memproduksi semen untuk
dipasarkan,’’ kata Tonny Santoso, tenaga khusus PT Semen Grobogan di Purwodadi,
Selasa (1/2/2020).
Ia mengatakan produksinya belum banyak, dua bulan lalu per hari sekitar
2.800 ton. Kini akan ditingkatkan
menjadi 4.000 – 6.000 ton/hari sesuai tahapan uji coba mesin.
‘’Kalau sudah mencapai 8.000 ton rencananya akan dilaunching,’’ kata Tonny.
Semen Grobogan katanya, tidak hanya dipasarkan ke wilayah Grobogan dan
sekitarnya. Tetapi di seluruh wilayah Jateng/DIY.
‘’Di wilayah Grobogan, semen itu laku keras di pasaran. Terbukti permintaan
pasar melalui toko-toko material terus bertambah, karena kualitasnya berani
bersaing,’’ ujarnya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso
mengatakan, saat ini Semen Singa Merah di bawah PT Semen IMASCO Asiatic
Indonesia dan Semen Grobogan dari PT Semen Grobogan (Gajah Tunggal) di Jawa
Tengah dan Jawa Timur mulai beroperasi.
Dua pabrik baru itu katanya membuat pasokan semen di Indonesia semakin
berlebih. Padahal pasar semen mengalami kelebihan pasokan (oversupply) sejak
2014.
Dikatakan izin pembangunan dua pabrik itu dilakukan sebelum moratorium. Itu
sebabnya kapasitas produksi semen di Indonesia bertambah menjadi 116 juta ton.
Padahal menurut data ASI tahun 2020 penyerapan semen di pasar hanya 71,78
juta ton. Praktis produksi semen di dalam negeri berlebih 44,21 juta ton.
Widodo mengatakan utilisasi (rasio input yang benar-benar digunakan dengan
jumlah input yang tersedia-red) pada pabrik semen tertekan di kisaran 60%.
Terutama pabrik semen di Jawa.
Produksi semen di Jawa mencapai 65 juta ton, sementara permintaan pasar hanya
38 juta ton. Berarti ada 27 juta ton yang digudangkan.
Dengan permintaan 38 juta ton di Jawa, diperkirakan semen itu akan dijual
ke luar pulau seperti Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Saat itu penjualan semen dalam negeri maupun ekspor tahun 2021 diprediksi mencapai
77 juta ton, sementara tahun 2022 bisa 80,5 juta ton. Sebab kegiatan konstruksi
di daerah-daerah kembali bangkit. Namun kapasitas produksi semen sudah mencapai
116 juta ton. (syam/TN)
Post a Comment