Ketua KPK Firli Bahuri: Presiden Jokowi Jengkel soal Impor Ada Kaitan dengan Korupsi Pengadaan Barang
Menurut
Firli jengkelnya Jokowi itu ada kaitannya dengan korupsi pengadaan barang/ jasa
yang selama ini terjadi. Yaitu di proyek-royek infrastruktur maupun
proyek pengadaan barang seperti mesin-mesin pesawat dan lainnya.
"Kemarahan
Bapak Presiden itu karena sikap kita terhadap kemampuan produk dalam negeri
versus produk impor sudah keterlaluan. Terutama terkait dengan korupsi
pengadaan barang/jasa," kata Firli di Jakarta, Sabtu (26/3/2022).
Pihaknya
mengaku telah memberikan perhatian korupsi di sektor pengadaan barang/jasa. Menurutnya
pengadaan barang/jasa menjadi sektor yang rawan dengan tindak pidana korupsi
(suap-red).
"Kasus
itu sudah lama menjadi perhatian KPK. Bahkan KPK berkali-kali giat tangkap
tangan yang berawal dari suap dan sogok dalam lelang proyek," katanya.
Pihaknya
Kita menyambut baik penekanan Presiden Jokowi agar mengubah orientasi pengadaan
barang/jasa dan menghentikan korupsi di dalamnya.
Untuk
menghindari korupsi di sektor pengadaan barang/jasa Firli meminta penanggungjawab
proyek, pejabat pembuat komitmen, panitia lelang dan lainnya agar tidak bersekongkol
melakukan korupsi dengan penyedia barang/jasa.
Dan
tidak menerima kickback yang mengandung unsur suap dan gratifikasi.
Selain
itu proses pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah harus dihindari dari unsur
gratifikasi, tidak berbenturan dengan kepentingan, tidak mengandung unsur
kecurangan atau maladministrasi, tidak ada niat jahat dengan memanfaatkan
kondisi darurat dan tidak membiarkan terjadinya tindak pidana korupsidi
dalamnya.
Sebelumnya,
Jokowi mengungkapkan rasa jengkelnya terhadap kementerian/lembaga yang lebih
suka impor barang jadi daripada beli dalam negeri. Kejengkelan Jokowi itu diungkapkan saat memberikan
pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3).
Post a Comment