Rektor Unila Lampung Diduga Menerima Titipan Calon Mahasiswa dari Mantan Kepala Daerah, Dokter dan Pengusaha
GTOPNEWS.COM - KPK meminta Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) nonaktif Karomani mengungkap mantan kepala daerah yang menitipkan anaknya jadi calon mahasiswa universitas itu.
KPK
meminta masalah tersebut disampaikan ke penyidik KPK, bukan informasinya diumbar
bergulir ke publik.
"Sampaikan
saja ke penyidik supaya dituangkan dalam BAP sebagai alat bukti," kata Kepala
Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di kantornya Jalan Kuningan Persada, Jakarta
Selatan, Selasa (13/9/2022).
Pihaknya
segera menuntaskan perkara yang korupsi yang menjerat Rektor Karomani. Jika
ditemukan cukup bukti kata Ali, KPK akan menindak tegas pihak lain yang diduga
terlibat dalam perkara tersebut.
"Siapapun
dan pihak manapun, jika ditemukan alat bukti cukup, dipastikan penyidikan perkara
ini dikembangkan lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya
pengacara Karomani, Ahmad Handoko mengatakan bahwa Rektor Unila itu, menerima
calon mahasiswa titipan dari sejumlah pihak, salah satunya dari mantan kepala
daerah, dokter, pengusaha, dan lainnya.
‘’Titipan
itu diminta agar diloloskan ke Fakultas Kedokteran,’’ kata Handoko.
Ia
mengataan bahwa nama – nama titipan itu tidak akan dijelaskan ke publik karena
masuk ranah kontruksi penyidikan. Nama-nama tersebut katanya, hanya akan
diungkap di persidangan.
Sebelumnya
Rektor Unila Lampung Karomani telah ditetapkan KPK sebagai tersangka jual beli
penerimaaan mahasiswa jalur mandiri tahun 2022 di universitas itu.
KPK
juga menetapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryandi, Ketua Senat Muhammad
Basri dan pihak swasta Andi Desfiandi sebagai tersangka.
KPK
menyita uang tunai Rp 414,5 juta, slip setoran deposito senilai Rp 800 juta dan
kunci safe deposit box yang diduga berisi emas bangan senilai Rp 1,4 miliar
dalam OTT di Bandung dan Lampung.
KPK
juga menyita kartu ATM dan buku tabungan berisi uang sebesar Rp 1,8 miliar dari
tangan tersangka.
Karomani
diduga mematok harga untuk mahasiswa yang ingin lolos dari seleksi jalur
mandiri Rp 100 juta - Rp 350 juta. (syam/TN)
Post a Comment